Cari Blog Ini

Rabu, 31 Maret 2010

MANDIKAN AKU BUNDA

"Mandikan Aku Bunda"

Sering kali orang tidak
mensyukuri apa yang
diMILIKInya sampai akhirnya
Rani, sebut saja begitu
namanya. Wanita berotak
cemerlang
dan memiliki idealisme
tinggi. Sejak masuk kampus,
sikap dan konsep
dirinya sudah jelas: meraih
yang terbaik, di bidang
akademis maupun
profesi yang akan
digelutinya. ”Why not the
best?” katanya selalu,
mengutip seorang mantan
presiden Amerika.

Ketika Universitas mengirim
mahasiswa untuk studi
Hukum
Internasional di Universiteit
Utrecht, Belanda, Rani
termasuk salah
satunya.

Rani mendapat pendamping
yang "selevel ”; sama-sama
berprestasi,
meski berbeda profesi.

Alifya, buah cinta mereka,
lahir ketika Rani diangkat
sebagai staf
diplomat, bertepatan
dengan tuntasnya suaminya
meraih PhD. Lengkaplah
kebahagiaan mereka.
Konon, nama putera mereka
itu diambil dari huruf
pertama hijaiyah ”alif” dan
huruf terakhir ”ya”, jadilah
nama yang enak didengar
"Alifya".

Ketika Alif, panggilan
puteranya itu, berusia 6
bulan, kesibukan
Rani semakin menggila. Bak
garuda, nyaris tiap hari ia
terbang dari
satu kota ke kota lain, dan
dari satu negara ke negara
lain.
seorang rekan bertanya,
” Tidakkah si Alif terlalu
kecil untuk ditinggal-tinggal?
” Dengan sigap Rani
menjawab, ”Oh, saya sudah
mengantisipasi segala
sesuatunya. "Everything is
OK !” Ucapannya itu
betul-betul ia buktikan.
Perawatan dan perhatian
anaknya, ditangani
secara profesional oleh baby
sitter mahal. Rani tinggal
mengontrol
jadwal Alif lewat telepon.
Alif tumbuh menjadi anak
yang tampak lincah,
cerdas dan gampang
mengerti.

Kakek-neneknya selalu
memompakan kebanggaan
kepada cucu semata
wayang itu, tentang
kehebatan ibu-bapaknya.
Tentang gelar dan nama
besar, tentang naik pesawat
terbang, dan uang yang
banyak.
” Contohlah ayah-bunda Alif,
kalau Alif besar nanti.”
Begitu selalu
nenek Alif, ibunya Rani,
berpesan di akhir dongeng
menjelang tidurnya.
Ketika Alif berusia 3 tahun,
Rani bercerita kalau dia
minta adik.
Terkejut dengan permintaan
tak terduga itu,

Rani dan
suaminya kembali
menagih pengertian
anaknya. Kesibukan mereka
belum memungkinkan untuk
menghadirkan seorang adik
buat Alif. Lagi-lagi bocah
kecil ini
”memahami” orang tuanya.
Buktinya, ia tak lagi
merengek minta adik. Alif,
tampaknya mewarisi
karakter ibunya yang bukan
perengek. Meski kedua
orangtuanya kerap pulang
larut, ia jarang sekali
ngambek.

Suatu hari, menjelang Rani
berangkat ke kantor, entah
mengapa Alif
menolak dimandikan baby
sitter. ”Alif ingin Bunda yang
mandikan,” ujarnya penuh
harap. Tentu saja Rani, yang
detik ke detik waktunya
sangat diperhitungkan,
gusar. Ia menampik
permintaan Alif sambil tetap
gesit berdandan dan
mempersiapkan keperluan
kantornya. Suaminya pun
turut membujuk Alif agar
mau mandi dengan Tante
Mien, baby sitter-nya.
Lagi-lagi, Alif dengan
pengertian menurut, meski
wajahnya cemberut.

Peristiwa ini berulang
sampai hampir sepekan.
” Bunda, mandikan aku!”
kian lama suara Alif penuh
tekanan. Toh, Rani dan
suaminya berpikir,
mungkin itu karena Alif
sedang dalam masa pra-
sekolah, jadinya agak
lebih minta perhatian.
Setelah dibujuk-bujuk,
akhirnya Alif bisa
ditinggal juga.

Sampai suatu sore, Rani
dikejutkan telponnya Mien,
sang baby sitter.
” Bu, Alif demam dan kejang-
kejang. Sekarang di
Emergency. ”
Setengah terbang, Rani
ngebut ke UGD. But it was
too late. Allah sudah
punya rencana lain. Alif, si
malaikat kecil, keburu
dipanggil pulang
oleh-Nya.

Rani shock berat, satu-
satunya keinginan dia
adalah memandikan
putranya.
Setelah pekan lalu
Alif mulai menuntut,Rani
memang menyimpan
komitmen untuk suatu saat
memandikan anaknya
sendiri.

Dan siang itu, janji Rani
terwujud, meski setelah
tubuh si kecil
terbaring kaku. ”Ini Bunda
Lif, Bunda mandikan Alif,”
ucapnya lirih, di
tengah jamaah yang sunyi.

– Nasi sudah menjadi bubur,
sesal tidak lagi menolong.

– Hal yang nampaknya
sepele sering kali
menimbulkan sesal dan
kehilangan yang amat
sangat.

– Sering kali orang sibuk ‘di
luaran’, asik dengan
dunianya dan
ambisinya sendiri dan
mengabaikan orang-orang di
dekatnya yang
disayanginya. Akan masih
ada waktu ‘nanti’ buat
mereka jadi abaikan
saja dulu.

– Sering kali orang takabur
dan merasa yakin bahwa
pengertian dan
kasih sayang yang
diterimanya tidak akan
hilang. Merasa mereka akan
mengerti karena mereka
menyayanginya dan tetap
akan ada.

MEREKA LUPA BAHWA
ALLAH YANG MENENTUKAN
SEMUANYA. HIDUP, MATI,
RIZQI, JODOH HANYA ALLAH
YANG MENENTUKAN.

Selasa, 30 Maret 2010

SUNAH, HIKMAH DAN ETIKA MENJILATI TANGAN SESUDAH MAKAN

Sunnah, Hikmah dan Etika
Menjilati Tangan Sesudah
Makan
Oleh: Badrul Tamam
Salah satu karakteristik Islam
yang menonjol adalah
bersifat universal yang
mencakup segala aspek
kehidupan manusia.
Menyentuh segenap dimensi
kehidupan. Mengatur manusia
dari semenjak bangun tidur
hingga tidur kembali.
Merambah pada
pensyari'atan dari semenjak
manusia dilahirkan hingga ia
dikuburkan. Dan seorang
muslim diperintahkan untuk
mengamalkan universalitas
Islam secara total, tidak
boleh dia mengambil
sebagian dan meninggalkan
yang lainnya.
اَي اَهُّيَأ َنيِذَّلا اوُنَمَآ
اوُلُخْدا يِف ِمْلِّسلا ًةَّفاَك
"Hai orang-orang yang
beriman, masuklah kamu ke
dalam Islam secara
keseluruhannya." (QS. Al
Baqarah: 208)
"Apakah kamu beriman
kepada sebahagian Al Kitab
(Taurat) dan ingkar terhadap
sebahagian yang lain?
Tiadalah balasan bagi orang
yang berbuat demikian dari
padamu, melainkan kenistaan
dalam kehidupan dunia, dan
pada hari kiamat mereka
dikembalikan kepada siksa
yang sangat berat." (QS. Al
Baqarah: 85)
Salah satu contoh dari
universalitas ajaran Islam
adalah bahwa Islam mengatur
persoalan makan dan minum.
Banyak hadits Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam
yang memberikan tuntunan
dalam hal ini. Darinya, para
ulama menyusun adab-adab
makan dan minum dalam
kitab-kitab mereka. Sehingga
semakin mudahlah kita untuk
memahami dan mengamalkan
tuntunan Islam dalam
masalah ini. Di antaranya,
membaca basmalah sebelum
makan, makan dengan
tangan kanan, makan dengan
duduk, tidak bersandar ketika
makan, tidak mencela
makanan, dan selainnya.
Ada satu adab makan yang
kurang diperhatikan. Bahkan,
terkadang jika diamalkan
banyak umat Islam yang
mencibirnya, padahal hadits
cukup jelas menjelaskannya.
Yaitu menjilati tangan dan
piring sebelum mengelap
atau mencucinya agar tidak
ada makanan yang tersisa.
Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda:
اَذِإ َلَكَأ ُمُكُدَحَأ َماَعَّطلا
َالَف ْحَسْمَي ُهَدَي ىَّتَح
اَهَقَعْلَي ْوَأ اَهَقِعْلُي َو اَل
َعَفْرَي ًةَفْحَص ىَّتَح
اَهَقَعْلَي ْوَأ اَهَقِعْلُي،
َّنِإَف َرِخآ ِماَعَّطلا ِهْيِف
ٌةَكَرَب
"Apabila salah seorang kamu
makan makanan, janganlah
dia mengelap tangannya
hingga menjilatinya atau
meminta orang menjilatinya.
Dan janganlah dia
mengangkat piringnya hingga
menjilatinya atau meminta
orang untuk menjilatinya.,
karena pada makanan
terakhir terdapat
barakah." (HR. Bukhari no.
5465; Muslim no. 2031, Abu
Dawud, Nasai, Ahmad dan
lainnya. Dishahihkan oleh al
Albani dalam al Silsilah al
Shahihah: 1/675)
Syaikh Nashiruddin al Albani
mengatakan, "dalam hadits
ini terdapat adab yang indah
di antara adab-adab makan
yang wajib. Yaitu menjilati
jari-jari dan mengelap piring
dengan jari-jari. Yang
dimaksud wajib adalah
karena Nabi shallallahu
'alaihi wasallam
memerintahkannya dan
melarang meninggalkannya.
Maka jadilah seorang mukmin
yang selalu melaksanakan
perintahnya shallallahu 'alaihi
wasallam dan meninggalkan
larangannya. Janganlah dia
menghiraukan para pencela
yang selalu menghalangi
manusia dari jalan Allah, baik
mereka menyadarinya atau
tidak."
Pada hari ini, banyak kaum
muslimin meninggalkan
sunnah ini karena
terpengaruh dengan tradisi
dan budaya orang-orang
Eropa yang kafir. Yaitu tradisi
dan budaya yang didasarkan
pada prinsip materialistik
yang tidak mengenal
penciptanya dan bersyukur
kepada nikmat-nikmat-Nya.
Karenanya, seorang muslim
harus berhati-hati membebek
mereka dalam tradisi dan
budayanya, jangan sampai dia
menjadi bagian mereka
berdasarkan sabda Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam:
"siapa menyerupai suatu
kaum maka dia bagian dari
mereka." (HR. Ahmad, Abu
Dawud dan dishahihkan Ibnu
Hibban. Sedangkan Syaikh al
Albani menghasankannya
dalam al Misykah)
Dalam realita, terkadang kita
dapati adanya kaum yang
sudah rusak akalnya mencela
orang yang melaksanakan
sunnah ini. Mereka
menyangka bahwa menjilati
jari-jari adalah tercela.
Seolah-olah mereka tidak
tahu bahwa makanan yang
tersisa di tangan atau
piringnya bagian dari yang
mereka makan. Jika seluruh
makanannya tidak buruk,
maka bagian darinya tentu
juga tidak buruk. Tindakan ini
tidaklah lebih besar bila
dibandingkan dengan dia
menghisap jari-jarinya dengan
kedua bibirnya. Bagi orang
berakal, tidak akan ragu
bahwa hal sunnah ini tidak
apa-apa. Bahkan, terkadang
seseorang ketika berkumur
dia memasukkan tangannya
ke mulutnya dan menggosok-
gosok giginya dan bagian
dalam mulutnya. Dan
nyatanya tidak ada orang
yang berkata itu menjijikkan
atau tidak layak dilakukan.
. . Maka jadilah seorang
mukmin yang selalu
melaksanakan
perintahnya shallallahu
'alaihi wasallam dan
meninggalkan
larangannya.
Janganlah dia
menghiraukan para
pencela yang selalu
menghalangi manusia
dari jalan Allah, baik
mereka menyadarinya
atau tidak. . (Syaikh al
Albani)
Cara menjilat tangan
Diriwayat al Thabrani dalam
al Ausath, dari hadits Ka'b bin
'Ujrah, "aku melihat
Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam makan dengan tiga
jari; yaitu ibu jari, telunjuk,
dan jari tengah. Kemudian
aku melihat beliau menjilati
ketiga jarinya tersebut
sebelum mengusapnya. Jari
tengah dulu, lalu jari
telunjuk, kemudian ibu jari.
Hikmahnya, karena jari
tengah lebih kotor karena
lebih panjang sehingga sisa
makanan lyang menempel
lebih banyak dibandingkan
jari yang lain. Karena
panjang, sehingga lebih dulu
jatuh ke makanan. Boleh jadi,
yang dijilat dulu adalah
bagian dalam telapak lalu ke
bagian luarnya. Dimulai dari
jari tengah, lalu berpindah ke
jari telunjuk dan berakhir ke
ibu jari.
Menjilati jari-jari bisa
dilakukan sendiri atau
meminta orang dekatnya,
seperti istri, anak, atau orang
tua untuk menjilatinya. Hal ini
sebagaimana yang disebutkan
dalam hadits di atas, " Dan
janganlah dia mengangkat
piringnya hingga menjilatinya
atau meminta orang untuk
menjilatinya., karena pada
makanan terakhir terdapat
barakah."
Syaikh Ibnul Utsaimin
rahimahullah berkata tentang
hal ini, " mengenai menjilati
jari sendiri maka ini adalah
satu perkara yang jelas.
Sedangkan meminta orang
lain untuk menjilati jari kita
adalah sesuatu hal yang
mungkin terjadi. Jika rasa
cinta suami istri itu sangatlah
kuat, maka sangatlah
mungkin seorang istri
menjilati tangan suaminya,
atau seorang suami menjilati
tangan istrinya. Jadi hal ini
adalah suatu hal yang
mungkin terjadi."
Menjilati jari-jari bisa
dilakukan sendiri atau
meminta orang
dekatnya, seperti istri,
anak, atau orang tua
untuk menjilatinya.
Hikmah menjilat tangah dan
piring
Perintah untuk menjilati sisa
makanan yang menempel
pada tangan dan piring
sebelum dibersihkan, baik
dengan dilap atau dicuci,
memiliki beberapa alasan.
Dalam beberapa hadits
disebutkan dengan jelas, yaitu
untuk meraih berkah
makanan. Namun bukan
berarti hadits-hadits itu
membatasi hikmah lainnya.
Sesungguhnya makanan yang
kita santap mengandung
barakah. Namun kita tidak
mengetahui letak keberkahan
tersebut. Apakah dalam
makanan yang sudah kita
santap, ataukah yang tersisa
dan melekat di jari, ataukah
yang tersisa di piring, ataukah
berada dalam suapan yang
jatuh ke lantai. Karenanya
kita harus menjaga hal ini
agar mendapat barakah.
Ibnu Daqiq al-'Ied
rahimahullah, berkata,
"alasan tentang hal ini sangat
jelas dalam beberapa
riwayat. Yaitu, "karena dia
tidak tahu pada makanan
mana terdapat barakah."
Dalam riwayat Muslim, di
ujung hadits Jabir
diterangkan:
اَذِإ ْتَطَقَس ةَمْقُل ْمُكدَحَأ
ْطِمُيْلَف اَم اَهَباَصَأ ْنِم
ىًذَأ اَهْلُكْأَيْلَو ، اَلَو
حَسْمَي هدَي ىَّتَح اَهقَعْلَي
ْوَأ اَهقِعْلُي ، ُهَّنِإَف اَل
يِرْدَي يِف ّيَأ هماَعَط
ةَكَرَبْلا
"Jika makanan salah seorang
kalian jatuh, hendaklah
diambil dan disingkirkan
kotoran yang melekat
padanya, lalu memakannya.
Dan janganlah dia mengusap
tangannya
(membersihkannya) sehingga
menjilatinya atau."
Dalam riwayat al Thabrani
dari hadits Abu Sa'id
disebutkan, "karena dia tidak
tahu pada makanannya yang
mana dia diberkahi." (Musli
juga meriwayatkan yang
serupa dari Anas dan Abu
Hurairah).
Syaik Ibnu Utsaimin
mengatakan, “selayaknya
piring atau wadah yang
dipakai untuk meletakkan
makanan dijilati. Artinya jika
kita sudah selesai makan,
maka hendaknya kita jilati
bagian pinggir dari piring
tersebut sebagaimana yang
diperintahkan oleh Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam,
karena kita tidak mengetahui
letak keberkahan
makanan." (Syarah Riyadhus
Shalihin Juz VII hal 245)
Sesungguhnya makanan
yang kita santap
mengandung barakah.
Namun kita tidak
mengetahui letak
keberkahan tersebut.
Apakah dalam
makanan yang sudah
kita santap, ataukah
yang tersisa dan
melekat di jari, . .
Hikmah lainnya, agar tidak
tumbuh sifat sombong dalam
diri dengan meremehkan
makanan yang sedikit dan
menurut kebiasaan dianggap
sesuatu yang remeh. Al Qadli
'Iyadh berkata,
"Sesungguhnya Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam
memerintahkan hal itu agar
tidak meremehkan makanan
yang sedikit." (Dalam al Fath)
Syaikh Ibnul Utsaimin dalam
Syarh Riyadhus Shalihin
mengungkapkan hikmah
lainnya dari sisi medis, "Ada
orang yang menyampaikan
informasi kepadaku yang
bersumberkan dari
keterangan salah seorang
dokter, bahwa ruas-ruas jari
tangan ketika digunakan
untuk makan itu
mengeluarkan sejenis cairan
yang membantu proses
pencernaan makan dalam
lambung. Seandainya
informasi ini benar maka ini
adalah di antara manfaat
mengamalkan sunnah di atas.
Jika manfaat secara medis
tersebut memang ada, maka
patut disyukuri. Akan tetapi
jika tidak terjadi, maka hal
tersebut tidaklah
menyusahkan kita karena
yang penting bagi kita adalah
melaksanakan perintah
Nabi.” (Syarah Riyadhus
Shalihin Juz VII hal 243-245)
. . . agar tidak tumbuh
sifat sombong dalam
diri dengan
meremehkan makanan
yang sedikit dan
menurut kebiasaan
dianggap sesuatu yang
remeh.
Makna Barakah
Adanya barakah menjadi
alasan yang disebutkan dalam
perintah menjilati tangan dan
piring seusai makan. Lalu apa
makna barakah?
Pada dasarnya barakah
bermakna kebaikan yang
melimpah, berkembang, dan
bertambah serta lestari
kebaikan tersebut. Sedangkan
maksud makanan yang
berbarakah adalah makanan
yang bisa mengenyangkan,
tidak menimbulkan gangguan
pada tubuh, dan menjadi
sumber energi untuk berbuat
ketaatan, (sebagaimana yang
disebutkan oleh Imam al
Nawawi)
Mencuci tangan sesudah
makan
Pada hadits di awal tidak
disebutkan cara khusus
membersihkan tangan
sesudah makan dengan
mencuci. Yang disebutkan
cukup mengusap
(mengelap)nya. Sedangkan
menjilatinya atau meminta
orang lain untuk menjilatinya
sangat-sangat diperintahkan.
Bahkan Ibnu Hazm
rahimahullah berpendapat
hal itu wajib.
Namun, dalam beberapa
riwayat yang lain terdapat
anjuran dan contoh dari
Rasulullah shallallaahu 'alaihi
wasallam dan para shahabat
tentang mencuci tangan
sesudah makan. Namun,
pelaksanaannya sesudah
sesudah menjilati tangan dan
piring yang digunakan makan.
Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu meriwayatkan, bahwa
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi
wasallam bersabda, “Barang
siapa yang tidur dalam
keadaan tangannya masih
bau daging kambing dan
belum dicuci, lalu terjadi
sesuatu, maka janganlah dia
menyalahkan kecuali dirinya
sendiri.” (HR. Ahmad, no.
7515, Abu Dawud, 3852 dan
lain-lain, hadits ini
dishahihkan oleh al-Albani)
Dalam riwayat lain, Abu
Hurairah menyatakan, bahwa
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi
wasallam pernah makan
belikat kambing. Sesudah
selesai makan beliau
berkumur-kumur, mencuci
dua tangannya baru
melaksanakan shalat. (HR.
Ahmad, 27486 dan Ibn Majah
493, hadits ini dishahihkan
oleh al-Albani)
Abban bin Utsman bercerita,
bahwa Utsman bin Affan
pernah makan roti yang
bercampur dengan daging,
setelah selesai makan beliau
berkumur-kumur dan mencuci
kedua tangan beliau. Lalu dua
tangan tersebut beliau
usapkan ke wajahnya. Setelah
itu beliau melaksanakan
shalat dan tidak berwudhu
lagi. (HR. Malik, no. 53)
Wallahu A'lam bi al
Shawaab. . . .
(PurWD/voa-islam.com)

Senin, 29 Maret 2010

UKHTI JAGALAH SUARAMU

Penulis: Ummu
Aufa
Muroja ’ah: Ustadz Abu
Salman (Pengajar Ma’had
‘Ilmi Putri)
Anugerah kecantikan yang
Allah berikan kepada
wanita dari berbagai
sisinya dapat
menimbulkan dampak
kebaikan dan keburukan
baik untuk dirinya sendiri
atau lawan jenisnya. Bak
mutiara indah yang
senantiasa menebarkan
kilauannya. Namun
kilauan itu juga dapat
menjadi ladang
kemaksiatan jika tidak
dijaga oleh pemiliknya
seperti dicuri atau
dirampas. Begitu pula
keindahan dari seorang
wanita akan mengundang
keburukan jika tidak
dijaga dengan baik.
Keburukan yang akan
timbul antara lain
munculnya fitnah dari
dalam dirinya.
Sebagaimana telah
disabdakan oleh
Rosululloh ShollAllahu
‘ Alaihi Wa salam, bahwa
Wanita adalah salah satu
perhiasan dunia yang bisa
menjadi FITNAH.
“Tidaklah ada fitnah
sepeninggalanku yang
lebih besar bahayanya
bagi laki-laki selain fitnah
wanita. Dan sesungguhnya
fitnah yang pertama kali
menimpa bani Israil
adalah disebabkan oleh
wanita. ” (Hadits shahih
diriwayatkan oleh Muslim
no 2740 [97])
“Hati-hatilah terhadap
wanita, karena fitnah
pertama kali yang
menimpa bani isroil
disebabkan oleh
wanita. ” (Hadits shahih
diriwayatkan oleh Muslim
no 2742 [99])
Segala keindahan yang
terdapat dalam diri
seorang wanita harus
dijaga, bahkan hal yang
dianggap remeh pun
seperti “suara”. Tanpa
pernah kita sadari, suara
juga bisa mendatangkan
fitnah, meskipun suara itu
keluar bukan
dimaksudkan secara
khusus untuk
melagukannya atau untuk
menarik perhatian. Untuk
itu Allah telah melarang
kaum Hawa untuk
berlemah lembut dalam
berbicara dengan laki-laki
agar tidak timbul
keinginan orang yang
didalam hatinya terdapat
penyakit seperti firman-
Nya:
“Hai isteri-isteri Nabi,
kamu sekalian tidaklah
seperti wanita yang lain
jika kamu bertaqwa. Maka
janganlah kamu tunduk
dalam berbicara dengan
mendayu-dayu sehingga
berkeinginanlah orang
yang ada penyakit dalam
hatinya. ” (Al Ahzab: 32)
Saudariku, ayat ini turun
untuk memperingatkan
kita agar lebih berhati-
hati dalam mengeluarkan
suara kita. Allah juga
melarang wanita untuk
tidak berkata dengan
lemah lembut dengan
laki-laki yang bukan
mahromnya, Peringatan
itu pun semula Allah
turunkan untuk Laki-laki
di zaman Nabi yang kita
tahu bahwa keimanan
mereka lebih kuat dan
akhlaknya lebih bagus
daripada laki-laki di
zaman sekarang.
Maka dari itu berbicaralah
seperlunya saja dengan
laki-laki yang bukan
mahrom. Jika memang
ada keperluan yang
sangat darurat maka
berbicara dibalik tabir itu
lebih baik, seperti
perintah Allah kepada
kaum mukmin tatkala
meminta sesuatu dengan
wanita yang bukan
mahrom dari balik tabir,
Allah Subhanahu wa
Ta ’ala berfirman:
“Apabila kamu meminta
sesuatu kepada mereka
(isteri-isteri nabi), Maka
mintalah dari belakang
tabir. Cara yang demikian
itu lebih suci bagi hatimu
dan hati mereka. ” (Al
Ahzab: 53)
Wahai ukhti, jagalah suara
kita agar tidak menjadi
fitnah yang besar bagi
kaum Adam. Semoga
Allah mengampuni kita
semua wahai saudariku
dengan keindahan-
keindahan yang
mengandung fitnah ini.
Janganlah kita berbangga
hati dengan keindahan
yang kita punyai karena
sesungguhnya di balik
keindahan tersebut
terdapat ujian bagi kita.
Wallahu a ’lam bisshowab
Maraji’:
Fatwa-Fatwa Ulama,
Nasihat ulama Besar
untuk Wanita Muslimah
***
Artikel
www.muslimah.or.id

SUAMIKU BUKAN LELAKI SEMPURNA

SUAMIKU BUKAN LELAKI SEMPURNA

Dulu di tengah hangatnya
teh panas dan sepotong
rotii di pagi hari, saya dan
teman-teman satu kos
sering ngobrol tentang
sosok ikhwan atau suami
ideal.

Menurut kami seorang
ikhwan yang paham
agama pastilah sosok
yang amat ’super’. Super
ngemong, sabar,
romantis, dan sebagainya,
tiada cela dan noda.Dalam pikiran polos kami
saat itu, seorang ikhwan
itu pasti ittibaussunnah
dalam segala hal,
termasuk dalam berumah
tangga.

Namun seiring
berjalannya waktu
akhirnya saya menyadari,
ternyata dulu kami
melupakan satu hal. Yaitu
bahwa seorang ikhwan
adalah juga manusia, yang
tentu saja memiliki sifat
“ manusiawi”.

Mereka pun
memiliki sederet masalah,
dan mereka bukan
malaikat. Jadi, tidak layak
tentunya jika berbagai
tuntutan kita bebankan
kepada mereka.

Membangun harapan
adalah sah-sah saja.
Hanya saja, jangan kaget
setelah bertemu realita.
Setelah menikah,
menyatukan dua hati yang
berbeda bukanlah hal
mudah. Menginginkan
sosok suami yang bisa
menyelesaikan konflik
tanpa menyisakan sedikit
pun sakit hati atau
masalah adalah harapan
berlebihan.
Apalagi mengharap suami
yang full romantis di
antara sekian beban yang
ditanggungnya.

Suami kita
hanyalah laki-laki biasa
yang punya masa lalu dan
latar belakang berbeda
dengan kita. Mereka
seperti kita juga, punya
banyak kelemahan di
samping kelebihannya.
Lantas apakah harus
kecewa kalau sudah dapat
suami tapi masih jauh dari
harapan waktu muda?

Tidak juga. Hal terpenting
adalah jangan lagi
berandai-andai dan
mengeluh. Berpikirlah
progresif, jangan regresif.
Pikirkan solusi, jangan
mempertajam konflik atau
mendramatisir keadaan.Komunikasikan apa yang
ada dalam benak kita
dalam situasi terbaik.

Fitrah wanita dengan porsi
perasaan yang lebih
dominan seharusnya
menjadikan kaum hawa
lebih pintar memilih
waktu curhat yang tepat.
Sikap “nrimo” atas
kekurangan suami bisa
jadi pilihan tepat untuk
mengurangi tingkat
kekecewaan.

Konsepnya semakin Anda
melihat perbedaan,
semakin terluka hati ini
(self-fulfilling prophecy).

Jadi, carilah titik
persamaan untuk meraih
kebahagiaan. Dan ingat,
dari sekian akhwat yang
ada, Andalah yang terpilih
untuk menjadi belahan
hatinya. Karena itu
cintailah suami Anda apa
adanya.

Bagi para akhwat yang
belum menikah, tetaplah
“memanusiakan” manusia.
Para ikhwan itu adalah
seperti diri kita juga.
Mereka bukan Superman.
Ingat pula bahwa jodoh
ada di tangan Allah
Subhanahu wa Ta ’ala.

Tetaplah perbaiki diri baik
secara dien maupun fisik.
Masalah siapa suami dan
bagaimana sosok suami
kita kelak adalah hak
prerogatif Allah
Subhanahu wa Ta’ala.

Singkirkan sederetan
tuntutan “super” bagi
calon suami. Semakin
banyak tuntutan, bila tak
terpenuhi akan membuat
tingkat kekecewaan
semakin tinggi.
Percayalah pada janji
Allah, bahwa suami yang
baik adalah untuk istri
yang baik pula, insya
Allah. Lagi pula Rasulullah
shallallahu alaihi wa
sallam telah menegaskan
dalam salah satu
haditsnya bahwa memilih
suami adalah karena
ketinggian agama dan
akhlaknya, bukan prioritas
sekunder lainnya.

Wallahu a ’lam.
(Ummu Aisyah).

Sumber : jilbab.or.id

Jumat, 26 Maret 2010

PACARAN DALAM ISLAM

Gimana sich sebenernya
pacaran itu, enak ngga' ya?
Bahaya ngga' ya ? Apa bener
pacaran itu harus kita lakukan
kalo mo nyari pasangan hidup
kita ? Apa memang bener ada
pacaran yang Islami itu, dan
bagaimana kita menyikapi hal
itu?
Memiliki rasa cinta adalah
fitrah
Ketika hati udah
terkena panah asmara,
terjangkit virus cinta,
akibatnya...... dahsyat
man...... yang diinget cuma si
dia, pengen selalu berdua,
akan makan inget si dia,
waktu tidur mimpi si dia.
Bahkan orang yang lagi fall in
love itu rela ngorbanin apa aja
demi cinta, rela ngelakuin apa
aja demi cinta, semua
dilakukan agar si dia tambah
cinta. Sampe' akhirnya.......
pacaran yuk. Cinta pun
tambah terpupuk, hati penuh
dengan bunga. Yang gawat
lagi, karena pengen bukti'in
cinta, bisa buat perut buncit
(hamil). Karena cinta
diputusin bisa minum baygon.
Karena cinta ditolak .... dukun
pun ikut bertindak.
Sebenarnya manusia
secara fitrah diberi potensi
kehidupan yang sama, dimana
potensi itu yang kemudian
selalu mendorong manusia
melakukan kegiatan dan
menuntut pemuasan. Potensi
ini sendiri bisa kita kenal
dalam dua bentuk. Pertama,
yang menuntut adanya
pemenuhan yang sifatnya
pasti, kalo ngga' terpenuhi
manusia bakalan binasa. Inilah
yang disebut kebutuhan
jasmani (haajatul 'udwiyah),
seperti kebutuhan makan,
minum, tidur, bernafas, buang
hajat de el el. Kedua, yang
menuntut adanya pemenuhan
aja, tapi kalo' kagak terpenuhi
manusia ngga' bakalan mati,
cuman bakal gelisah (ngga'
tenang) sampe' terpenuhinya
tuntutan tersebut, yang
disebut naluri atau keinginan
(gharizah). Kemudian naluri
ini di bagi menjadi 3 macam
yang penting yaitu :
Gharizatul baqa' (naluri untuk
mempertahankan diri)
misalnya rasa takut, cinta
harta, cinta pada kedudukan,
pengen diakui, de el el.
Gharizatut tadayyun (naluri
untuk mensucikan sesuatu/
naluri beragama) yaitu
kecenderungan manusia untuk
melakukan penyembahan/
beragama kepada sesuatu
yang layak untuk disembah.
Gharizatun nau' (naluri untuk
mengembangkan dan
melestarikan jenisnya)
manivestasinya bisa berupa
rasa sayang kita kepada ibu,
temen, sodara, kebutuhan
untuk disayangi dan
menyayangi kepada lawan
jenis.
Pacaran dalam perspektif
islam
In fact, pacaran
merupakan wadah antara dua
insan yang kasmaran, dimana
sering cubit-cubitan, pandang-
pandangan, pegang-pegangan,
raba-rabaan sampai pergaulan
ilegal (seks). Islam sudah jelas
menyatakan: "Dan janganlah
kamu mendekati zina;
sesungguhnya zina itu adalah
suatu perbuatan yang keji dan
suatu jalan yang buruk." (Q. S.
Al Isra' : 32)
Seringkali sewaktu lagi
pacaran banyak aktivitas laen
yang hukumnya wajib maupun
sunnah jadi terlupakan.
Sampe-sampe sewaktu sholat
sempat teringat si do'i.
Pokoknya aktivitas pacaran itu
dekat banget dengan zina.
So....kesimpulannya PACARAN
ITU HARAM HUKUMNYA, and
kagak ada legitimasi Islam
buatnya, adapun beribu atau
berjuta alasan tetep aja
pacaran itu haram.
Adapun resep nabi yang
diriwayatkan oleh Abdullah
bin Mas'ud: "Wahai generasi
muda, barang siapa di antara
kalian telah mampu seta
berkeinginan menikah. Karena
sesungguhnya pernikahan itu
dapat menundukkan
pandangan mata dan
memelihara kemaluan. Dan
barang siapa diantara kalian
belum mampu, maka
hendaklah berpuasa, karena
puasa itu dapat menjadi
penghalang untuk melawan
gejolak nafsu."(HR. Bukhari,
Muslim, Ibnu Majjah, dan
Tirmidzi).
Jangan suka mojok atau
berduaan ditempat yang sepi,
karena yang ketiga adalah
syaiton. Seperti sabda nabi:
"Janganlah seorang laki-laki
dan wanita berkhalwat
(berduaan di tempat sepi),
sebab syaiton menemaninya,
janganlah salah seorang dari
kalian berkhalwat dengan
wanita, kecuali disertai
dengan mahramnya." (HR.
Imam Bukhari Muslim).
Dan untuk para
muslimah jangan lupa untuk
menutup aurotnya agar tidak
merangsang para lelaki.
Katakanlah kepada wanita
yang beriman: "Hendaklah
mereka menahan
pandangannya, dan
memelihara kemaluannya,
dan janganlah mereka
menampakkan perhiasannya,
kecuali yang (biasa) nampak
daripadanya. Dan hendaklah
mereka menutupkan kain
kudung ke dadanya, dan
janganlah menampakkan
perhiasannya." (Q. S. An
Nuur : 31).
Dan juga sabda Nabi:
"Hendaklah kita benar-benar
memejakamkan mata dan
memelihara kemaluan, atau
benar-benar Allah akan
menutup rapat matamu."(HR.
Thabrany).
Yang perlu di ingat
bahwa jodoh merupakan
QADLA' (ketentuan) Allah,
dimana manusia ngga' punya
andil nentuin sama sekali,
manusia cuman dapat
berusaha mencari jodoh yang
baik menurut Islam.
Tercantum dalam Al Qur'an:
"Wanita-wanita yang keji
adalah untuk laki-laki yang
keji, dan laki-laki yang keji
adalah buat wanita-wanita
yang keji (pula), dan wanita-
wanita yang baik adalah untuk
laki-laki yang baik, dan laki-
laki yang baik adalah untuk
wanita-wanita yang baik
(pula). Mereka (yang dituduh)
itu bersih dari apa yang
dituduhkan oleh mereka (yang
menuduh itu). Bagi mereka
ampunan dan rezki yang mulia
(surga)."
Wallahu A'lam bish-Showab
Oleh: Buletin Dakwah Remas
RIHLAH SMU N I Sooko, edisi
6, 1421 H
Disalin dari Lembar Buletin
Dakwah BINTANG (2)
Dikutip dari http://
www.alislam.or.id/artikel/
arsip/00000028.html

PACARAN HALAL (SUMBER : jowo.jw.lt)

PACARAN HALAL Sebagai
Proses Penjajakan,
Percayalah Kepada Cowok
(tidak mengandung ayat dari
kitab agama manapun)
Jangan salah persepsi. Tulisan
ini sama sekali tidak
membenarkan judul di atas.
Hanya sebagai umpan untuk
menarik perhatian pembaca.
Berdasarkan dari betapa
mudahnya wanita diperdaya
oleh lelaki/cowok. Bahkan
dengan sangat angkuhnya
wanita sering berpendapat
bahwa dirinya tidak akan
mudah termakan rayuan
gombal lelaki. Itu benar,
karena dimasa sekarang ini
tidak ada lelaki yang bibirnya
bisa mengucapkan rayuan
gombal seperti film-film
Indonesia toempoe doeloe.
Tetapi dengan pendidikan dan
teknologi yang berkembang,
metode kami berubah
(red:cowok). Kami bisa
memanfaatkan semua SDM
dan SDA yang ada di sekitar
kami untuk menunjang
tegaknya diagnosa �SERIUS�
dihadapan target (wanita).
Apakah property �nebeng�?
Oh tidak! Bahkan hanya
dengan kesederhanaan,
malah jadi pamungkas yang
cukup jitu untuk meluluhkan
hati wanita incaran kami.
Karena dengan
kesederhanaan dan property
seadanya, akan
mendatangkan kesan
ketulusan dan bersahaja.
Yang kemudian menimbulkan
cinta sepenuh hati, berakibat
kepasrahan. Ini fokusnya,
kepasrahan yang artinya
diriku sepenuhnya
kuserahkan padamu,
termasuk my virgin (klo
masih). Wahai wanita, tidak
semua diantara kami kaum
lelaki mengincar hartamu,
yang merupakan incaran
kami sebenarnya adalah SEX,
sejauh mana dirimu
memberikan rasa penasaran
kepada kami, selama itu pula
kami sanggup bersandiwara
dengan sekuat tenaga kami.
Mengapa kami sebut
sandiwara? Karena kami
menyimpulkan bahwa yang
telah beristeri saja masih
banyak yang selingkuh (meski
tidak semuanya). Pernikahan
yang kejelasan statusnya
dilindungi oleh hukum agama
dan UU Negara, masih sering
kami injak-injak. Apalagi
status pacaran? Yang sama
sekali tidak dikuatkan oleh
peraturan manapun. Artinya
seorang cowok bisa saja
berpacaran dengan seribu
cewek dalam waktu
bersamaan atau sebaliknya.
Maka jadilah pemuda-pemudi
bangsa ini sebagai pakar zina,
dari yang kecil sampai yang
besar. Tapi masalah jadi
bangsa apa bukan urusan
kami, selagi kami masih bisa
menikmati kenikmatan dunia
lewat tubuh wanita secara
free, maka paradigma
� Pacaran sebagai proses
penjajakan� akan selalu kami
sebarkan dengan cara
apapun. Sex dengan pacar
sendiri sangat berbeda
rasanya dengan sex dengan
pelacur manapun dengan
harga pakai berapapun.
Sebab wanita yang selalu jadi
target kami tentunya bersih,
sehat, bebas penyakit
menular seks (PMS), terawat
dan terdidik. Soal kaya atau
miskin si target itu bisa
disesuaikan. Maksudnya
apabila kami telah sukses
memperdaya hati target,
maka keadaan keuangan
akan sangat mudah
dikendalikan berdasarkan
scenario �rasa pengertian�
yang kami ciptakan di hati
target. Pulsa yang kami
keluarkan untuk menjalin
kedekatan tidak sebanding
dengan kenikmatan yang
menanti kami. Target
berjilbab? Bisa sukses bisa
juga tidak. Usaha kami dalam
berburu �kenikmatan�
terhadap target berjilbab
memerlukan beberapa trik
tambahan. Tetap bersikap
sederhana, apa adanya,
bersahaja, pengakuan
terhadap kekurangan diri,
bersikap humoris dan sedikit
bumbu religi yang didapat
dari ceramah ustadz-ustadz di
televisi bisa jadi referensi
tambahan. Usaha kami sukses
terhadap target yang
berjilbab yang juga masih
berpakaian ketat, sehingga
jilbab kadang-kadang hanya
menutupi rambutnya dan
tidak menutupi ukuran
� hardware� indahnya. Kulit
target yang halus mulus
karena sering tertutup dari
polusi udara dan matahari
memberikan sensasi yang
tidak sama dengan target
tidak berjilbab pada
umumnya. Luar biasa!!! Usaha
kami gagal apabila target
berjilbab tapi juga berpakaian
yang lebar, sehingga tidak
tampak keindahannya lewat
mata secara fisik, tapi kami
sangat yakin dibalik pakaian
yang lebar itu tersimpan lebih
banyak keindahan. Kami
kurang pasti penyebab
kegagalan usaha kami
terhadap target tersebut, bisa
jadi keteguhan target dalam
memegang keyakinan bahwa
keindahan yang mereka miliki
merupakan �harta berharga�
yang hanya akan disuguhkan
kepada suami mereka
nantinya. Kenyataan yang
menggembirakan adalah
target �kokoh� semacam ini
berjumlah sangat sedikit jika
dibandingkan dengan total
target �empuk� yang banyak
tersedia di sekitar kami. Pada
umumnya target
menginginkan �keseriusan�.
Ketidaktahuan mereka
terhadap makna kata serius
ini yang sering kami
manfaatkan sebagai peluluh
hati mereka. Trik yang kami
gunakan bermacam-macam,
mulai dari kirim sms yang
bertuliskan �Aku serius lho
sama kamu�, telepon diatas
jam 23.00 (tarif murah) untuk
bicara panjang lebar dengan
topik yang dipilih secara
random. Ini trik yang paling
sederhana dan cukup jitu
untuk target yang masih lugu
atau pura-pura lugu soal
keseriusan hubungan.
Maksudnya walau target
sudah mengerti tentang trik
yang kami jalankan dalam
meraih target, tapi seiring
waktu dan semangat kami
yang tidak berputus asa
dalam menjalankan skenario,
cepat lambat target yang
dulunya pura-pura lugu akan
luluh akhirnya melihat
semangat tulus palsu kami.
Jika tujuan utama kami yaitu
tubuh indah target belum
didapatkan, maka bukti
keseriusan palsu kami dapat
dikuatkan dengan
memboyong mereka ke orang
tua kami atau sebaliknya,
kami bersedia diboyong ke
orang tua target. Sampai
disini saja keberanian kami
untuk bermain dengan kata
serius, untungnya karena 99%
target telah takluk pada level
skenario ini. Kenyataan yang
juga menggembirakan kami
adalah apabila ternyata
orang tua kami atau orang
tua target juga memiliki
pandangan �Pacaran adalah
proses penjajakan� atau
�Pacaran adalah proses yang
harus dilalui oleh remaja
normal �. Luar biasa!!! 2
Target beranggapan bahwa
� inilah jodohku�, dengan
paradigma ini kami telah
mendapatkan kepercayaan
penuh dari segala pihak untuk
memperlakukan target
semau kami. Termasuk
menikmati kenyamanan
sensasi seks penuh gratisan
yang kami tunggutunggu
selama perjuangan. Tidak
perlu buru-buru, karena kami
sangat dan sangat
memperhatikan situasi,
kondisi dan domisili. Soal
dikemudian hari kami bosan
dengan target yang sudah
habis manisnya karena kami
hisap atau muncul target
baru yang lebih segar, maka
skenario pelepasan diri dapat
dijalankan dengan berbagai
alasan. Sangat mudah
melakukannya mengingat
semua manusia memiliki
kekurangan, kekurangan
inilah yang harus diangkat ke
permukaan dan menjadi
pokok bahasan yang berlanjut
dengan putusnya hubungan.
Alasan ketidakcocokan dapat
menjadi penangkal
pertanyaan orang tua masing-
masing pihak. Putus. Juga
merupakan jalan baru bagi
kami untuk memulai skenario
pengejaran target baru.
Tampang berduka, bahkan
tampang tegar paska putus
pun bisa menjadi pesona di
hadapan target baru ini.
Tentunya kami tidak
meninggalkan trik-trik
peluluhan hati yang kami
terapkan terhadap target-
terget sebelumnya seperti
sederhana, tampil apa
adanya, bersahaja, sedikit
ditambah bumbu humoris
karena target pada umumnya
ingin dekat dengan orang
yang selalu bisa membuatnya
tersenyum dalam setiap
keadaan. Target selalu ingin
merasakan aman, nyaman,
disayang, diperhatikan
(beberapa). Maka sedaya
upaya kami akan ciptakan
suasana tersebut hanya
didekat kami. Persepsi bahwa
di dekat kami maka target
merasa aman, nyaman,
tenang, tersenyum, dan
damai merupakan paradigma
yang harus kami ciptakan di
dalam kepala target. Untuk
kesekian kalinya kami selalu
sukses dalam pencapaian
tujuan kami, menjadikan kami
sangat berpengalaman dan
cerdas dalam program ini,
dengan atau tanpa hambatan
sama sekali. Sungguh indah
dunia ini, dipenuhi dengan
target-target berpendidikan
tapi bodoh yang menunggu
giliran untuk kami habisi.
� Ahh, saya kan gak pernah
serius klo pacaran, ngapain
takut! � Jika terget berfikiran
seperti kata-kata di atas,
maka pemikiran seperti ini
juga merupakan peluang
besar bagi kami untuk
memulai skenario peluluhan
hati. Yang kami utamakan
lebih dahulu adalah
mengadakan ikatan super
tidak jelas bernama Pacaran,
soal cinta atau tidak, itu
cuma masalah waktu. Trik-
trik yang kami lancarkan
akan mengubah keadaan hati
target seiring waktu yang
dilalui bersama-sama dan
komitmen semu tentang
pacaran yang kami atau
orang lain ciptakan. �Ahh,
tidak semua cowok seperti
itu, cowokku ga gitu and ga
mungkin begitu! �. Kata-kata
sejenis ini merupakan tolak
ukur keberhasilan skenario
BHSP (Bina Hubungan Saling
Percaya) yang nantinya
menjadi peluang besar untuk
mendapatkan tubuh target di
kemudian hari. Karena salah
satu yang kami ingin bentuk
adalah pendapat target
bahwa kami adalah cowok
yang berbeda dengan cowok
pada umumnya. Jika Anda
wanita berpenampilan
menarik atau tidak, bertubuh
indah baik tertutup atau
tidak, mencari keseriusan
hubungan, mencari cinta dari
sesama manusia tanpa
pemahaman yang jelas�Maka
Anda target kami
berikutnya!!! Wahai wanita,
ketahuilah bahwa seorang
laki-laki yang benar-benar
serius terhadapmu akan
datang kepada orang tuamu
dengan berkata �Pak, saya
ingin menikahi putri Bapak,
sekarang saya punya
penghasilan Rp �../bulan, dst�,
sedangkan lakilaki yang
benar-benar serius ingin
menghabisimu akan datang
langsung kepadamu dengan
berkata �Maukah kamu jadi
pacarku?�. Puncak kehinaan
wanita ketika ia menerima
tembakan seorang lelaki
untuk jadi kekasihnya. Puncak
kemuliaan wanita ketika
orang tua/walinya
mempertimbangkan lamaran
seorang lelaki untuk jadi
isterinya. Hancurkan harga
diri dengan pacaran,
muliakan diri dengan � Tidak
ada solusi termuat dalam
tulisan ini, meskipun solusinya
tertulis tetapi tidak akan
menghentikan kegiatan kami,
kami hanya bisa berhenti jika
semua target
mengaplikasikan solusi yang
sebenarnya sudah mereka
tahu. Pacaran sebagai proses
penjajakan, penjajakan =
peng �injak-injakan� atau
pen�jaja�an. Jika Anda belum
pacaran, Nantikan kehadiran
kami di sisi Anda! Jika Anda
telah putusan, Nantikan juga
kehadiran kami di sisi Anda!
Jika Anda masih pacaran,
maka tunggu tanggal �main�
kami bersama Anda!
Wallahua �lam bisshawab
Cyber City Net 30.10.2006 at
02.22 am Artikel ekstrem ini
asli karangan Admin Cyber
City Net, Merupakan 99%
pengakuan diri dari
pengalaman hidup dan
argumen murni yang keluar
dari kepala botaknya, tanpa
saduran dari buku atau
website manapun. Penulis
tidak mendapat kerugian atau
keuntungan sepeser pun dari
tersebarnya artikel ini Kritik,
saran, protes, hinaan dan
cacian ditunggu di
irgunawan_spk@yahoo.co.id
atau
irgunawan.spk@gmail.com

Kamis, 25 Maret 2010

<==antara cinta ,suka dan sayang ==>

>>>>Dihadapan orang yang
kau cintai,musim dingin
berubah menjadi musim semi
yang indah
>>>>Dihadapan orang yang
kau sukai,musim dingin tetap
saja musim dingin hanya
suasananya lebih indah sedikit
>>>>Dihadapan orang yang
kau cintai,jantungmu tiba tiba
berdebar lebih cepat
>>>>Dihadapan orang yang
kau sukai,kau hanya merasa
senang dan gembira saja
>>>>Apabila engkau melihat
kepada mata orang yang kau
cintai, matamu berkaca-kaca
>>>>Apabila engkau melihat
kepada mata orang yang kau
sukai,engkau hanya tersenyum
saja
>>>>Dihadapan orang yang
kau cintai,kata kata yang
keluar berasal dari perasaan
yang terdalam
>>>>Dihadapan orang yang
kau sukai,kata kata hanya
keluar dari pikiran saja Jika
orang yang kau cintai
menangis,engkaupun akan ikut
menangis disisinya Jika orang
yang kau sukai
menangis,engkau hanya
menghibur saja
>>>>Perasaan cinta itu dimulai
dari mata,sedangkan rasa suka
dimulai dari telinga Jadi jika
kau mau berhenti menyukai
seseorang,cukup dengan
menutup telinga.Tapi apabila
kau mencoba menutup
matamu dari orang yang kau
cintai,cinta itu berubah menjadi
tetesan air mata dan terus
tinggal dihatimu dalam jarak
waktu yang cukup lama.
>>>>“Tetapi selain rasa suka
dan rasa cinta…ada perasaan
yang lebih mendalam.Yaitu
rasa sayang ….rasa yang tidak
hilang secepat rasa cinta.Rasa
yang tidak mudah berubah.
>>>>Perasaan yang dapat
membuat mu berkorban untuk
orang yang kamu sayangi.Mau
menderita demi kebahagiaan
orang yang kamu sayangi.Cinta
ingin memiliki.
>>>>Tetapi Sayang hanya ingin
melihat orang yang
disayanginya
bahagia..walaupun harus
kehilangan. ”

Rabu, 24 Maret 2010

Dìary dan seuntai kata maaf

Baru kali ini aku melihat istriku
meneteskan air mata
dihadapanku.
Yah,bagaimanapun aku
mengerti keadaanya,semalam
aku memberikan surat
perceraian untuknya.meskipun
aku sudah menjelaskan kenapa
aku ingin menceraìkannya,tapi
air matanya seakan menumpah
hingga tadi pagi saat dia
berpamitan untuk pulang
kerumah orang tuanya.wanita
yang sebelumnya selalu ku
lihat dalam goresan senyum,
kini seakan menjadi wanita yg
rapuh tanpa penopang,apakah
aku menyesal? Apakah aku
kasihan ?
Sepertinya tidak, aku tidak
mencintainya.meskipun sudah
setahun kami menikah,tapi aku
tetap tidak bisa
mencintainya,pernikahan yang
terjadi karena Perjodohan ini
membenamkan luka tersendiri
buat ku.aku harus
meninggalkan kekasih yang
slama ini ku cintai dan hidup
dengan orang yang sama sekali
tak ku cintai.
Perceraian dg istriku sudah
berlalu 7 bulan lamanya.dan
aku kembali dg kekasihku yang
dulu ku tinggalkan.aku tak
pernah lagi bertemu dengan
istriku.dan hubungan kamipun
terputus.pernah sekali dia
meneleponku,tapi aku
membiarkannya tak ku
angkat.dan tak pernah ku
ingat2 lagi.
Getar hpku berbunyi,oh
ternyata kekasihku
menelepon.dia memberi
tahuku kalau dia akan di
jodohkan oleh abahnya.aku tak
percaya!mungkinkah ini
karma?
Akh. . . . Aku harus
bagaimana,dunia ini kurasa tak
adil terhadapku.aku tak
mungkin membawa lari
kekasihku dan menikah
dgku.okh Tuhan bantu aku!!!
bibirku bergetar dan
handphone yang ku
genggampun jatuh berpencar.

Malam itu jg ku memutuskan
untuk mengemasi barang2ku
untuk pergi meninggalkan kota
ini.aku tertegun melihat kotak
kecil berwarna abu2 di sudut
lemari pakaianku,perasaan aku
tak pernah menyimpan
kotak,apalagi di lemari.ku
buka perlahan dg penasaran
kotak itu.hanya kudapati
sebuah diary berwarna
biru,mungkin punya mantan
istriku.hasrat hati menyuruhku
membuka dan mengetahui
isinya.

Di halaman pertama kudapati
fto pernikahan kami dulu,ku
teruskan membukanya,ku baca
larik demi larik yg tersusun
rapi.di lembar kedua :

Tgl 19 mei 2010
Suamiku. . .hari ini pernikahan
kita.tapi kenapa tak ku lihat
torehan senyum di bibirmu
imamku?mungkinkah kau tak
bahagia dengan pernikahan ini?
ku setia menunggu kau
tersenyum untukq,tapi sampai
acara selesaipun tak jua ada
senyum yg mengembang di
lukisan bulan sabit bibirmu.aku
sedih.

20 mei 2010
Suamiku. . .hari ini aku
pertama kali memasak
untukmu,membuat sarapan
untukmu,dan menyuguhkan teh
hangat di pagimu. Tak juga ku
dengar ucapan terima kasih
darimu,ataupun kecupan di
keningku istrimu. Tak jua kau
menyapaku dengan sapaan
'selamat pagi istriku'/atau
sapaan untk penghangat
hariku.tapi tak apa-apa aku tak
berharap untuk itu,satu
harapku ingin melihatmu
bahagia.

10 juli 2010
Hari ini kita pindah kerumah
baru yang sengaja kau beli
sebulan yang lalu,aku
berharap akan ada perubahan
akan sikapmu.

15 juli 2010
Baru pertama kali ini kau
mengajakku untuk sholat
berjamaah.aku merasa
senang,karena aku merindukan
hal ini sejak awal kita
menikah.ku harap hal ini
berlanjut.

1 agustus 2010
Suamiku. . . .
Hari ini seperti biasa awal
bulan,aku minta izin untuk
membeli keperluan rumah
tangga kita.dan kau telah pergi
sejak pagi buta.suamiku. . .
Aku hanya bertanya dalam hati
"pernahkah kau berfikir akan
perasaanku?" aku hanya
tertunduk lesu,menahan
butiran air mata yang ku
paksakan berhenti di telaga
keringku.kau tau kenapa
imamku?karena aku melihat
kau dengan wanita yang
berpagut mesra di lenganmu
yang trnyata stlh ku cari
tau,dia adl kekasih
pertamamu.
Hari ini kau juga pulang larut
malam,meskipun sebenarnya
sakit,aku tetap mencoba
tersenyum di hadapanmu.

14 agustus 2010
Suamiku. . .ketika siang hari
kau sedang tidur nyenyak,tiba2
hpmu berbunyi keras.aku takut
membangunkanmu,dan dengan
ringan aku
mengangkatnya.tapi kau
bangun dan melayangkan
tamparan untukq.ini bukan
sekali kau menampar pipiku.ya
ini memang salahq.aku
meminta maaf,tapi kau tak
mau mendengar dan pergi
meninggalkan aku.

30 desember 2010
Suamiku. . .entah ada angin
apa hari ini,aku tak tau.kau
membelikan bunga dan
mengecup keningku.aku tak
bermimpi. . . .dan kaupun
mengajaku sholat berjamaah
yang hampir terlupakan.

25 januari 2011
Suamiku. . . Sebenarnya aku
tadi pagi ke dokter.tp
Sengaja tak meminta
izinmu.akhir2 ini kesehatanku
turun banget,dan kau tau apa
kata dokter?aku mengandung!
ya aku mengandung!aku ingin
memberitahumu,tapi mungkin
kau takan ada waktu untuk
itu.

19 februari 2011
Hari ini aku pengin banget
makan rujak yang ada di
deket kantormu,seandainya
saja kau tau,tapi apa
mungkin?sedangkan semalam
kau marah dan menamparku
gara2 ku tak sengaja
menumpahkan tinta dan
mengenai baju
kerjamu.sungguh,aku tak
sengaja melakukannya,aku
sudah terlalu ngantuk saat
membereskan meja
kerjamu.bukankah kau tau
sejak lalu aku terus
menungguimu.tp gak apa2,aku
tetap menyayangimu.


3 maret 2011
Syukurlah hari ìni kau telah
sehat,aku khawatir di kala
kau sakit.aku sungguh
menyayangimu,dan tak ingin
kehilanganmu.semua
pekerjaan kantormu telah
selse ku kerjakan
semalaman.dan seperti biasa
ku cium penuh cinta dan
hormat tanganmu.


15 april 2011
Aku ingin berteriak,mungkin
pada ombak ataupun hanya
tonggak,kau berikan map
merah itu ke tanganku.jujur
aku tak percaya kau akan
menceraikan aku.kau bilang
karena kau tak pernah
mencintai dan tak akan
pernah bisa mencintaiku.aku
hanya bisa pasrah dg
keputusanmu.meski hati
sungguh sakit menerimanya.
Air mataku tak kuasa ku
bendung saat membaca
tulisan2 yg menaburi diary
ini.ku lanjutkan membuka
lembar terakhir,tak ada
tanggal kpn dia menuliskanya

"suamiku...maafkan aku!aku
tak menyesal dg pernikahan
ini,hanya yang ku sesali
adalah kelemahanku tak bisa
membuatmu bahagia,maafkan
aku ya suamiku. . .aku takan
mendendam padamu,karena
ini bukan salahmu.lagipula
kau adalah ayah dari
anakku.sekali lagi maafkan
aku y suamiku"

Hari telah fajar,air mataku
terus merembes lewat kedua
selat di mataku.rasa
bersalah,penyesalan
bercampur jadi satu,
Seusai sholat subuh aku
mengendarai mobilku menuju
kampung mantan istriku.aku
ingin menemuinya,meminta
maaf padanya.dan aku ingn
menebus semua
kesalahanku.tapi apa dia
masih mau menerimaku?
berbagai tanya menusuki
kepalaku.
Rumah ini sepi seperti
dulu.setelah ku ketok
pintunya,yang keluar hanya
ibu mertuaku.dan menyuruhku
masuk.suara tangisan bayi
melengking begitu kuat.apa
itu anakku?pikirku.aku ingin
menggendong sebagai
ayahnya.
Bapak mertuaku keluar dg
menggendong bayi itu dan
membiarkan aku
menggendongnya!dia
cantik,yah cantik seperti zahra
ibunya.akupun bertanya
dimana zahra?apa dia tak mau
bertemu dgku?

"maafkan kami nak
naufal,zahra telah pergi
meninggalkan kita 2 bulan
yang lalu saat melahirkan
nazwa"papar mereka.dunia ini
seakan berputar begitu
cepat,bayangan gelap seakan
menerkamku dan akhirnya
akupun tak ingat apa-
lagi.maafkan aku!!(The end)

Selasa, 09 Maret 2010

Puisi (sumber : ainuamri.wordpress.com)

IKHWAN

Ikhwan….oh…. ikhwan
walopun gk begitu rupawan
alias modal tampang pas-
pasan
tapi, tetep aza tebar
senyuman
oh….ikhwan….
Gayanya sih bisa ditebak dan
keliatan
jenggot melambai, baju koko
‘ n celana goyang murahan
sesekali komat-kamit sambil
jalan ( maksoed ’a zikir )
oh…ikhwan…..
Nyarinya susah-susah
gampang
kadang di masjid,mushola,
kampus or sekolahan
mungkin juga lagi nyari
sampingan
buat biaya walimahan ( he…
he..he….21x )
oh…ikhwan…
anehnya kalo lagi jalan
ngukurin tanah apa nyari’ koin
wan ???
ooo ….ternyata jaga
pandangan….
ikhwan….ikhwan…..
lucunya kalo akhwat sedang
berpapasan
langsung minggir, acuh tak
acuh kayak musuhan
( gubrak …!!! ) appan tuh
wan ??
eh..eh.. ternyata dia jatuh,,
kagak liat ada selokan !
oh…….ikhwan
apa semuanya begitu wan..???
ada gak sih ikhwan yang
jelalatan …???
boleh gak sih “Tepe-Tepe” ke
akhwat wan ???
kan dah dibilang murabbi
dalam liqo ’an !!
Yang bukan ikhwan,,pasti
kagak ditunggu malaikat
ridwan
yang bukan ikhwan gampang
bgt didapatkan
tapi,,kalo ikhwan,,,yang tebal
iman,,,dicari butuh
tantangan.
karena ikhwan,, nggak doyan
perempuan
melainkan lebih milih akhwat
sebagai pasangan,,
============

Bila Al’Quran bisa bicara…

Waktu engkau masih kanak-
kanak, kau laksana kawan
sejatiku.
Dengan wudu ’ aku kau sentuh
dalam keadaan suci.
Aku kau pegang, kau junjung
dan kau pelajari.
Aku engkau baca dengan
suara lirih ataupun keras
setiap hari
Setelah usai engkaupun selalu
menciumku mesraaaaa
sekali !!.
Sekarang engkau telah
dewasa … !
Nampaknya kau sudah tak
berminat lagi padaku …
Apakah aku bacaan usang
yang tinggal sejarah …
Menurutmu barangkali aku
bacaan yang tidak menambah
pengetahuanmu.
Atau menurutmu aku hanya
untuk anak kecil yang belajar
mengaji saja? ?
Sekarang aku engkau simpan
rapi sekali hingga kadang
engkau lupa dimana
menyimpannya.
Aku sudah engkau anggap
hanya sebagai perhiasan
rumahmu
Kadang kala aku dijadikan
mas kawin agar engkau
dianggap bertaqwa.
Atau aku kau buat penangkal
untuk menakuti hantu dan
syetan.
Kini … aku lebih banyak
tersingkir, dibiarkan dalam
kesendirian dalam kesepian.
Di atas lemari, di dalam laci,
aku engkau pendamkan.
Dulu …pagi-pagi…surah-surah
yang ada padaku engkau baca
beberapa halaman.
Sore harinya aku kau baca
beramai-ramai bersama
temanmu di surau …..
Sekarang… pagi-pagi sambil
minum kopi…engkau baca
Koran pagi atau nonton berita
TV.
Waktu senggang..engkau
sempatkan membaca buku
karangan manusia.
Sedangkan aku yang berisi
ayat-ayat yang datang dari
Allah Yang Maha Perkasa.
Engkau campakkan, engkau
abaikan dan engkau
lupakan … !!!
Waktu berangkat kerjapun
kadang engkau lupa baca
pembuka surah2ku
(Basmalah)
Diperjalanan engkau lebih
asyik menikmati musik
duniawi
Tidak ada kaset yang berisi
ayat Allah yang terdapat
padaku di laci mobilmu.
Sepanjang perjalanan radiomu
selalu tertuju ke stasiun radio
favoritmu.
Aku tahu kalau itu bukan
Stasiun Radio yang senantiasa
melantunkan ayatku.
Di meja kerjamu tidak ada aku
untuk kau baca sebelum kau
mulai kerja.
Di Komputermu pun kau putar
musik favoritmu.
Jarang sekali engkau putar
ayat-ayatku melantun.
E-mail temanmu yang ada
ayat-ayatku pun kadang kau
abaikan
Engkau terlalu sibuk dengan
urusan duniamu.
Benarlah dugaanku bahwa
engkau kini sudah benar-
benar melupakanku ….
Bila malam tiba engkau tahan
nongkrong berjam-jam di
depan TV.
Menonton pertandingan Liga
Italia , musik atau Film dan
Sinetron laga.
Di depan komputer berjam-
jam engkau betah duduk.
Hanya sekedar membaca
berita dan gambar sampah.
Waktupun cepat berlalu …aku
menjadi semakin kusam dalam
lemari.
Mengumpul debu dilapisi abu
dan mungkin dimakan kutu.
Seingatku hanya awal
Ramadhan engkau
membacaku kembali.
Itupun hanya beberapa lembar
dariku.
Dengan suara dan lafadz yang
tidak semerdu dulu.
Engkaupun kini terbata-bata
dan kurang lancar lagi setiap
membacaku.
Apakah Koran, TV, radio ,
komputer, dapat memberimu
pertolongan?
Bila engkau di kubur sendirian
menunggu sampai kiamat tiba.
Engkau akan diperiksa oleh
para malaikat suruhanNya.
Hanya dengan ayat-ayat Allah
yang ada padaku engkau
dapat selamat melaluinya.
Sekarang engkau begitu
enteng membuang waktumu…
Setiap saat berlalu…
kuranglah jatah umurmu…
Dan akhirnya kubur sentiasa
menunggu kedatanganmu..
Engkau bisa kembali kepada
Tuhanmu sewaktu-waktu
Apabila malaikat maut
mengetuk pintu rumahmu.!!!
Bila aku engkau baca selalu
dan engkau hayati …
Di kuburmu nanti….
Aku akan datang sebagai
pemuda gagah nan tampan.
Yang akan membantu engkau
membela diri.
Bukan koran yang engkau
baca yang akan membantumu.
Tapi Akulah “Qur’an” kitab
sucimu.
Yang senantiasa setia
menemani dan melindungimu.
Peganglah aku lagi …. bacalah
kembali aku setiap hari.
Karena ayat-ayat yang ada
padaku adalah ayat suci.
Yang berasal dari Allah,
Tuhan Yang Maha
Mengetahui.
Yang disampaikan oleh Jibril
kepada Muhammad
Rasulullah.
Agar engkau senantiasa
mengingat Tuhanmu …

============

Saat kata terucap dengan
manis
Mengapa tak hanya diam
Kau semakin menghancurkan
ku
Walau ku tak mengerti
maksud hatimu
Hati??
Mengapa s’lalu menyebut hati
Perasaan??
Tak adakah kata lain
Kau bilang kan menjaga
Perasaan ku
Tapi kini kau menyakitiku
Kau hancurkan hatiku
Perasaanku
Tak sadarkah kau
Dimana hatimu?
Kata-katamu manis
Semanis lidahmu mengucap
Tapi telingaku sakit saat
mendengarnya
Bagai tersambar petir
Begitu teganya dirimu
terhadap cinta
suciku