Cari Blog Ini

Rabu, 24 Maret 2010

Dìary dan seuntai kata maaf

Baru kali ini aku melihat istriku
meneteskan air mata
dihadapanku.
Yah,bagaimanapun aku
mengerti keadaanya,semalam
aku memberikan surat
perceraian untuknya.meskipun
aku sudah menjelaskan kenapa
aku ingin menceraìkannya,tapi
air matanya seakan menumpah
hingga tadi pagi saat dia
berpamitan untuk pulang
kerumah orang tuanya.wanita
yang sebelumnya selalu ku
lihat dalam goresan senyum,
kini seakan menjadi wanita yg
rapuh tanpa penopang,apakah
aku menyesal? Apakah aku
kasihan ?
Sepertinya tidak, aku tidak
mencintainya.meskipun sudah
setahun kami menikah,tapi aku
tetap tidak bisa
mencintainya,pernikahan yang
terjadi karena Perjodohan ini
membenamkan luka tersendiri
buat ku.aku harus
meninggalkan kekasih yang
slama ini ku cintai dan hidup
dengan orang yang sama sekali
tak ku cintai.
Perceraian dg istriku sudah
berlalu 7 bulan lamanya.dan
aku kembali dg kekasihku yang
dulu ku tinggalkan.aku tak
pernah lagi bertemu dengan
istriku.dan hubungan kamipun
terputus.pernah sekali dia
meneleponku,tapi aku
membiarkannya tak ku
angkat.dan tak pernah ku
ingat2 lagi.
Getar hpku berbunyi,oh
ternyata kekasihku
menelepon.dia memberi
tahuku kalau dia akan di
jodohkan oleh abahnya.aku tak
percaya!mungkinkah ini
karma?
Akh. . . . Aku harus
bagaimana,dunia ini kurasa tak
adil terhadapku.aku tak
mungkin membawa lari
kekasihku dan menikah
dgku.okh Tuhan bantu aku!!!
bibirku bergetar dan
handphone yang ku
genggampun jatuh berpencar.

Malam itu jg ku memutuskan
untuk mengemasi barang2ku
untuk pergi meninggalkan kota
ini.aku tertegun melihat kotak
kecil berwarna abu2 di sudut
lemari pakaianku,perasaan aku
tak pernah menyimpan
kotak,apalagi di lemari.ku
buka perlahan dg penasaran
kotak itu.hanya kudapati
sebuah diary berwarna
biru,mungkin punya mantan
istriku.hasrat hati menyuruhku
membuka dan mengetahui
isinya.

Di halaman pertama kudapati
fto pernikahan kami dulu,ku
teruskan membukanya,ku baca
larik demi larik yg tersusun
rapi.di lembar kedua :

Tgl 19 mei 2010
Suamiku. . .hari ini pernikahan
kita.tapi kenapa tak ku lihat
torehan senyum di bibirmu
imamku?mungkinkah kau tak
bahagia dengan pernikahan ini?
ku setia menunggu kau
tersenyum untukq,tapi sampai
acara selesaipun tak jua ada
senyum yg mengembang di
lukisan bulan sabit bibirmu.aku
sedih.

20 mei 2010
Suamiku. . .hari ini aku
pertama kali memasak
untukmu,membuat sarapan
untukmu,dan menyuguhkan teh
hangat di pagimu. Tak juga ku
dengar ucapan terima kasih
darimu,ataupun kecupan di
keningku istrimu. Tak jua kau
menyapaku dengan sapaan
'selamat pagi istriku'/atau
sapaan untk penghangat
hariku.tapi tak apa-apa aku tak
berharap untuk itu,satu
harapku ingin melihatmu
bahagia.

10 juli 2010
Hari ini kita pindah kerumah
baru yang sengaja kau beli
sebulan yang lalu,aku
berharap akan ada perubahan
akan sikapmu.

15 juli 2010
Baru pertama kali ini kau
mengajakku untuk sholat
berjamaah.aku merasa
senang,karena aku merindukan
hal ini sejak awal kita
menikah.ku harap hal ini
berlanjut.

1 agustus 2010
Suamiku. . . .
Hari ini seperti biasa awal
bulan,aku minta izin untuk
membeli keperluan rumah
tangga kita.dan kau telah pergi
sejak pagi buta.suamiku. . .
Aku hanya bertanya dalam hati
"pernahkah kau berfikir akan
perasaanku?" aku hanya
tertunduk lesu,menahan
butiran air mata yang ku
paksakan berhenti di telaga
keringku.kau tau kenapa
imamku?karena aku melihat
kau dengan wanita yang
berpagut mesra di lenganmu
yang trnyata stlh ku cari
tau,dia adl kekasih
pertamamu.
Hari ini kau juga pulang larut
malam,meskipun sebenarnya
sakit,aku tetap mencoba
tersenyum di hadapanmu.

14 agustus 2010
Suamiku. . .ketika siang hari
kau sedang tidur nyenyak,tiba2
hpmu berbunyi keras.aku takut
membangunkanmu,dan dengan
ringan aku
mengangkatnya.tapi kau
bangun dan melayangkan
tamparan untukq.ini bukan
sekali kau menampar pipiku.ya
ini memang salahq.aku
meminta maaf,tapi kau tak
mau mendengar dan pergi
meninggalkan aku.

30 desember 2010
Suamiku. . .entah ada angin
apa hari ini,aku tak tau.kau
membelikan bunga dan
mengecup keningku.aku tak
bermimpi. . . .dan kaupun
mengajaku sholat berjamaah
yang hampir terlupakan.

25 januari 2011
Suamiku. . . Sebenarnya aku
tadi pagi ke dokter.tp
Sengaja tak meminta
izinmu.akhir2 ini kesehatanku
turun banget,dan kau tau apa
kata dokter?aku mengandung!
ya aku mengandung!aku ingin
memberitahumu,tapi mungkin
kau takan ada waktu untuk
itu.

19 februari 2011
Hari ini aku pengin banget
makan rujak yang ada di
deket kantormu,seandainya
saja kau tau,tapi apa
mungkin?sedangkan semalam
kau marah dan menamparku
gara2 ku tak sengaja
menumpahkan tinta dan
mengenai baju
kerjamu.sungguh,aku tak
sengaja melakukannya,aku
sudah terlalu ngantuk saat
membereskan meja
kerjamu.bukankah kau tau
sejak lalu aku terus
menungguimu.tp gak apa2,aku
tetap menyayangimu.


3 maret 2011
Syukurlah hari ìni kau telah
sehat,aku khawatir di kala
kau sakit.aku sungguh
menyayangimu,dan tak ingin
kehilanganmu.semua
pekerjaan kantormu telah
selse ku kerjakan
semalaman.dan seperti biasa
ku cium penuh cinta dan
hormat tanganmu.


15 april 2011
Aku ingin berteriak,mungkin
pada ombak ataupun hanya
tonggak,kau berikan map
merah itu ke tanganku.jujur
aku tak percaya kau akan
menceraikan aku.kau bilang
karena kau tak pernah
mencintai dan tak akan
pernah bisa mencintaiku.aku
hanya bisa pasrah dg
keputusanmu.meski hati
sungguh sakit menerimanya.
Air mataku tak kuasa ku
bendung saat membaca
tulisan2 yg menaburi diary
ini.ku lanjutkan membuka
lembar terakhir,tak ada
tanggal kpn dia menuliskanya

"suamiku...maafkan aku!aku
tak menyesal dg pernikahan
ini,hanya yang ku sesali
adalah kelemahanku tak bisa
membuatmu bahagia,maafkan
aku ya suamiku. . .aku takan
mendendam padamu,karena
ini bukan salahmu.lagipula
kau adalah ayah dari
anakku.sekali lagi maafkan
aku y suamiku"

Hari telah fajar,air mataku
terus merembes lewat kedua
selat di mataku.rasa
bersalah,penyesalan
bercampur jadi satu,
Seusai sholat subuh aku
mengendarai mobilku menuju
kampung mantan istriku.aku
ingin menemuinya,meminta
maaf padanya.dan aku ingn
menebus semua
kesalahanku.tapi apa dia
masih mau menerimaku?
berbagai tanya menusuki
kepalaku.
Rumah ini sepi seperti
dulu.setelah ku ketok
pintunya,yang keluar hanya
ibu mertuaku.dan menyuruhku
masuk.suara tangisan bayi
melengking begitu kuat.apa
itu anakku?pikirku.aku ingin
menggendong sebagai
ayahnya.
Bapak mertuaku keluar dg
menggendong bayi itu dan
membiarkan aku
menggendongnya!dia
cantik,yah cantik seperti zahra
ibunya.akupun bertanya
dimana zahra?apa dia tak mau
bertemu dgku?

"maafkan kami nak
naufal,zahra telah pergi
meninggalkan kita 2 bulan
yang lalu saat melahirkan
nazwa"papar mereka.dunia ini
seakan berputar begitu
cepat,bayangan gelap seakan
menerkamku dan akhirnya
akupun tak ingat apa-
lagi.maafkan aku!!(The end)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar