Cari Blog Ini

Jumat, 26 Maret 2010

PACARAN DALAM ISLAM

Gimana sich sebenernya
pacaran itu, enak ngga' ya?
Bahaya ngga' ya ? Apa bener
pacaran itu harus kita lakukan
kalo mo nyari pasangan hidup
kita ? Apa memang bener ada
pacaran yang Islami itu, dan
bagaimana kita menyikapi hal
itu?
Memiliki rasa cinta adalah
fitrah
Ketika hati udah
terkena panah asmara,
terjangkit virus cinta,
akibatnya...... dahsyat
man...... yang diinget cuma si
dia, pengen selalu berdua,
akan makan inget si dia,
waktu tidur mimpi si dia.
Bahkan orang yang lagi fall in
love itu rela ngorbanin apa aja
demi cinta, rela ngelakuin apa
aja demi cinta, semua
dilakukan agar si dia tambah
cinta. Sampe' akhirnya.......
pacaran yuk. Cinta pun
tambah terpupuk, hati penuh
dengan bunga. Yang gawat
lagi, karena pengen bukti'in
cinta, bisa buat perut buncit
(hamil). Karena cinta
diputusin bisa minum baygon.
Karena cinta ditolak .... dukun
pun ikut bertindak.
Sebenarnya manusia
secara fitrah diberi potensi
kehidupan yang sama, dimana
potensi itu yang kemudian
selalu mendorong manusia
melakukan kegiatan dan
menuntut pemuasan. Potensi
ini sendiri bisa kita kenal
dalam dua bentuk. Pertama,
yang menuntut adanya
pemenuhan yang sifatnya
pasti, kalo ngga' terpenuhi
manusia bakalan binasa. Inilah
yang disebut kebutuhan
jasmani (haajatul 'udwiyah),
seperti kebutuhan makan,
minum, tidur, bernafas, buang
hajat de el el. Kedua, yang
menuntut adanya pemenuhan
aja, tapi kalo' kagak terpenuhi
manusia ngga' bakalan mati,
cuman bakal gelisah (ngga'
tenang) sampe' terpenuhinya
tuntutan tersebut, yang
disebut naluri atau keinginan
(gharizah). Kemudian naluri
ini di bagi menjadi 3 macam
yang penting yaitu :
Gharizatul baqa' (naluri untuk
mempertahankan diri)
misalnya rasa takut, cinta
harta, cinta pada kedudukan,
pengen diakui, de el el.
Gharizatut tadayyun (naluri
untuk mensucikan sesuatu/
naluri beragama) yaitu
kecenderungan manusia untuk
melakukan penyembahan/
beragama kepada sesuatu
yang layak untuk disembah.
Gharizatun nau' (naluri untuk
mengembangkan dan
melestarikan jenisnya)
manivestasinya bisa berupa
rasa sayang kita kepada ibu,
temen, sodara, kebutuhan
untuk disayangi dan
menyayangi kepada lawan
jenis.
Pacaran dalam perspektif
islam
In fact, pacaran
merupakan wadah antara dua
insan yang kasmaran, dimana
sering cubit-cubitan, pandang-
pandangan, pegang-pegangan,
raba-rabaan sampai pergaulan
ilegal (seks). Islam sudah jelas
menyatakan: "Dan janganlah
kamu mendekati zina;
sesungguhnya zina itu adalah
suatu perbuatan yang keji dan
suatu jalan yang buruk." (Q. S.
Al Isra' : 32)
Seringkali sewaktu lagi
pacaran banyak aktivitas laen
yang hukumnya wajib maupun
sunnah jadi terlupakan.
Sampe-sampe sewaktu sholat
sempat teringat si do'i.
Pokoknya aktivitas pacaran itu
dekat banget dengan zina.
So....kesimpulannya PACARAN
ITU HARAM HUKUMNYA, and
kagak ada legitimasi Islam
buatnya, adapun beribu atau
berjuta alasan tetep aja
pacaran itu haram.
Adapun resep nabi yang
diriwayatkan oleh Abdullah
bin Mas'ud: "Wahai generasi
muda, barang siapa di antara
kalian telah mampu seta
berkeinginan menikah. Karena
sesungguhnya pernikahan itu
dapat menundukkan
pandangan mata dan
memelihara kemaluan. Dan
barang siapa diantara kalian
belum mampu, maka
hendaklah berpuasa, karena
puasa itu dapat menjadi
penghalang untuk melawan
gejolak nafsu."(HR. Bukhari,
Muslim, Ibnu Majjah, dan
Tirmidzi).
Jangan suka mojok atau
berduaan ditempat yang sepi,
karena yang ketiga adalah
syaiton. Seperti sabda nabi:
"Janganlah seorang laki-laki
dan wanita berkhalwat
(berduaan di tempat sepi),
sebab syaiton menemaninya,
janganlah salah seorang dari
kalian berkhalwat dengan
wanita, kecuali disertai
dengan mahramnya." (HR.
Imam Bukhari Muslim).
Dan untuk para
muslimah jangan lupa untuk
menutup aurotnya agar tidak
merangsang para lelaki.
Katakanlah kepada wanita
yang beriman: "Hendaklah
mereka menahan
pandangannya, dan
memelihara kemaluannya,
dan janganlah mereka
menampakkan perhiasannya,
kecuali yang (biasa) nampak
daripadanya. Dan hendaklah
mereka menutupkan kain
kudung ke dadanya, dan
janganlah menampakkan
perhiasannya." (Q. S. An
Nuur : 31).
Dan juga sabda Nabi:
"Hendaklah kita benar-benar
memejakamkan mata dan
memelihara kemaluan, atau
benar-benar Allah akan
menutup rapat matamu."(HR.
Thabrany).
Yang perlu di ingat
bahwa jodoh merupakan
QADLA' (ketentuan) Allah,
dimana manusia ngga' punya
andil nentuin sama sekali,
manusia cuman dapat
berusaha mencari jodoh yang
baik menurut Islam.
Tercantum dalam Al Qur'an:
"Wanita-wanita yang keji
adalah untuk laki-laki yang
keji, dan laki-laki yang keji
adalah buat wanita-wanita
yang keji (pula), dan wanita-
wanita yang baik adalah untuk
laki-laki yang baik, dan laki-
laki yang baik adalah untuk
wanita-wanita yang baik
(pula). Mereka (yang dituduh)
itu bersih dari apa yang
dituduhkan oleh mereka (yang
menuduh itu). Bagi mereka
ampunan dan rezki yang mulia
(surga)."
Wallahu A'lam bish-Showab
Oleh: Buletin Dakwah Remas
RIHLAH SMU N I Sooko, edisi
6, 1421 H
Disalin dari Lembar Buletin
Dakwah BINTANG (2)
Dikutip dari http://
www.alislam.or.id/artikel/
arsip/00000028.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar