Cari Blog Ini

Selasa, 09 Maret 2010

Puisi (sumber : ainuamri.wordpress.com)

IKHWAN

Ikhwan….oh…. ikhwan
walopun gk begitu rupawan
alias modal tampang pas-
pasan
tapi, tetep aza tebar
senyuman
oh….ikhwan….
Gayanya sih bisa ditebak dan
keliatan
jenggot melambai, baju koko
‘ n celana goyang murahan
sesekali komat-kamit sambil
jalan ( maksoed ’a zikir )
oh…ikhwan…..
Nyarinya susah-susah
gampang
kadang di masjid,mushola,
kampus or sekolahan
mungkin juga lagi nyari
sampingan
buat biaya walimahan ( he…
he..he….21x )
oh…ikhwan…
anehnya kalo lagi jalan
ngukurin tanah apa nyari’ koin
wan ???
ooo ….ternyata jaga
pandangan….
ikhwan….ikhwan…..
lucunya kalo akhwat sedang
berpapasan
langsung minggir, acuh tak
acuh kayak musuhan
( gubrak …!!! ) appan tuh
wan ??
eh..eh.. ternyata dia jatuh,,
kagak liat ada selokan !
oh…….ikhwan
apa semuanya begitu wan..???
ada gak sih ikhwan yang
jelalatan …???
boleh gak sih “Tepe-Tepe” ke
akhwat wan ???
kan dah dibilang murabbi
dalam liqo ’an !!
Yang bukan ikhwan,,pasti
kagak ditunggu malaikat
ridwan
yang bukan ikhwan gampang
bgt didapatkan
tapi,,kalo ikhwan,,,yang tebal
iman,,,dicari butuh
tantangan.
karena ikhwan,, nggak doyan
perempuan
melainkan lebih milih akhwat
sebagai pasangan,,
============

Bila Al’Quran bisa bicara…

Waktu engkau masih kanak-
kanak, kau laksana kawan
sejatiku.
Dengan wudu ’ aku kau sentuh
dalam keadaan suci.
Aku kau pegang, kau junjung
dan kau pelajari.
Aku engkau baca dengan
suara lirih ataupun keras
setiap hari
Setelah usai engkaupun selalu
menciumku mesraaaaa
sekali !!.
Sekarang engkau telah
dewasa … !
Nampaknya kau sudah tak
berminat lagi padaku …
Apakah aku bacaan usang
yang tinggal sejarah …
Menurutmu barangkali aku
bacaan yang tidak menambah
pengetahuanmu.
Atau menurutmu aku hanya
untuk anak kecil yang belajar
mengaji saja? ?
Sekarang aku engkau simpan
rapi sekali hingga kadang
engkau lupa dimana
menyimpannya.
Aku sudah engkau anggap
hanya sebagai perhiasan
rumahmu
Kadang kala aku dijadikan
mas kawin agar engkau
dianggap bertaqwa.
Atau aku kau buat penangkal
untuk menakuti hantu dan
syetan.
Kini … aku lebih banyak
tersingkir, dibiarkan dalam
kesendirian dalam kesepian.
Di atas lemari, di dalam laci,
aku engkau pendamkan.
Dulu …pagi-pagi…surah-surah
yang ada padaku engkau baca
beberapa halaman.
Sore harinya aku kau baca
beramai-ramai bersama
temanmu di surau …..
Sekarang… pagi-pagi sambil
minum kopi…engkau baca
Koran pagi atau nonton berita
TV.
Waktu senggang..engkau
sempatkan membaca buku
karangan manusia.
Sedangkan aku yang berisi
ayat-ayat yang datang dari
Allah Yang Maha Perkasa.
Engkau campakkan, engkau
abaikan dan engkau
lupakan … !!!
Waktu berangkat kerjapun
kadang engkau lupa baca
pembuka surah2ku
(Basmalah)
Diperjalanan engkau lebih
asyik menikmati musik
duniawi
Tidak ada kaset yang berisi
ayat Allah yang terdapat
padaku di laci mobilmu.
Sepanjang perjalanan radiomu
selalu tertuju ke stasiun radio
favoritmu.
Aku tahu kalau itu bukan
Stasiun Radio yang senantiasa
melantunkan ayatku.
Di meja kerjamu tidak ada aku
untuk kau baca sebelum kau
mulai kerja.
Di Komputermu pun kau putar
musik favoritmu.
Jarang sekali engkau putar
ayat-ayatku melantun.
E-mail temanmu yang ada
ayat-ayatku pun kadang kau
abaikan
Engkau terlalu sibuk dengan
urusan duniamu.
Benarlah dugaanku bahwa
engkau kini sudah benar-
benar melupakanku ….
Bila malam tiba engkau tahan
nongkrong berjam-jam di
depan TV.
Menonton pertandingan Liga
Italia , musik atau Film dan
Sinetron laga.
Di depan komputer berjam-
jam engkau betah duduk.
Hanya sekedar membaca
berita dan gambar sampah.
Waktupun cepat berlalu …aku
menjadi semakin kusam dalam
lemari.
Mengumpul debu dilapisi abu
dan mungkin dimakan kutu.
Seingatku hanya awal
Ramadhan engkau
membacaku kembali.
Itupun hanya beberapa lembar
dariku.
Dengan suara dan lafadz yang
tidak semerdu dulu.
Engkaupun kini terbata-bata
dan kurang lancar lagi setiap
membacaku.
Apakah Koran, TV, radio ,
komputer, dapat memberimu
pertolongan?
Bila engkau di kubur sendirian
menunggu sampai kiamat tiba.
Engkau akan diperiksa oleh
para malaikat suruhanNya.
Hanya dengan ayat-ayat Allah
yang ada padaku engkau
dapat selamat melaluinya.
Sekarang engkau begitu
enteng membuang waktumu…
Setiap saat berlalu…
kuranglah jatah umurmu…
Dan akhirnya kubur sentiasa
menunggu kedatanganmu..
Engkau bisa kembali kepada
Tuhanmu sewaktu-waktu
Apabila malaikat maut
mengetuk pintu rumahmu.!!!
Bila aku engkau baca selalu
dan engkau hayati …
Di kuburmu nanti….
Aku akan datang sebagai
pemuda gagah nan tampan.
Yang akan membantu engkau
membela diri.
Bukan koran yang engkau
baca yang akan membantumu.
Tapi Akulah “Qur’an” kitab
sucimu.
Yang senantiasa setia
menemani dan melindungimu.
Peganglah aku lagi …. bacalah
kembali aku setiap hari.
Karena ayat-ayat yang ada
padaku adalah ayat suci.
Yang berasal dari Allah,
Tuhan Yang Maha
Mengetahui.
Yang disampaikan oleh Jibril
kepada Muhammad
Rasulullah.
Agar engkau senantiasa
mengingat Tuhanmu …

============

Saat kata terucap dengan
manis
Mengapa tak hanya diam
Kau semakin menghancurkan
ku
Walau ku tak mengerti
maksud hatimu
Hati??
Mengapa s’lalu menyebut hati
Perasaan??
Tak adakah kata lain
Kau bilang kan menjaga
Perasaan ku
Tapi kini kau menyakitiku
Kau hancurkan hatiku
Perasaanku
Tak sadarkah kau
Dimana hatimu?
Kata-katamu manis
Semanis lidahmu mengucap
Tapi telingaku sakit saat
mendengarnya
Bagai tersambar petir
Begitu teganya dirimu
terhadap cinta
suciku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar